Jumat, 19 April 2024

Rural EKOnomic II Diluncurkan


  • Kamis, 06 Desember 2018 | 16:07
  • | News
 Rural EKOnomic II Diluncurkan Foto: Dok Kemendes PDTT

ARAHDESTINASI.COM: Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meluncurkan buku keduanya berjudul Rural EKOnomics II, Meyakini Desa Mau & Mampu Membangun. Banyak tokoh yang mengapresiasi ide dan gagasan Menteri Eko yang dituangkan di buku keduanya tersebut. Ide dan model bisnisnya dalam membangun desa selama empat tahun belakangan ini mampu mempercepat pembangunan di desa-desa.

"Buku ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya, karena bisnis modelnya akan terus berubah seperti infrastruktur. Ini pendekatannya lebih pada pemberdayaan masyarakat dan ekonomi. Kita kasih contoh desa-desa yang secara ekonomi menggunakan dana desa itu berhasil," kata Menteri Eko saat memberikan sambutan pada acara Launching Buku Rural EKOnomics II di Jakarta, belum lama ini.

Dia mencontohkan Desa Kutuh telah dikloning desa-desa lain, selain itu ada bursa inovasi desa yang menurutnya seperti kelompen capir zaman dulu, di mana masyarakat diajak menggunakan dana untuk pemberdayaan ekonomi. "Bangun desa itu bukan hal yang gampang tapi bukan yang impossible juga. Perlu energi yang luar biasa, tidak bisa kerja sendiri dan perlu stakeholder dan rangkul semua. Untuk mempercepat membangun desa maka mengajak semuanya ikut bangun desa," jelasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Country Director of World Bank Indonesia Rodrigo Chavez mengapresiasi perjalanan model pembangunan desa yang dilakukan Menteri Eko dan akan lebih banyak kesempatan kerja sama ke depannya. "Tingkat kemiskinan menurun, Indonesia dalam hati dan pikiran saya memiliki semua kemampuan untuk jadi negara yang makmur dan sejahtera,” ujarnya optimistis.

Bupati Banyuwangi Azwar Anas juga mengapresiasi peluncuran buku ini. “Menteri Eko)berbicara makro ekonomi dulu, dan memberi pandangan baru. Homestay-homestay di kota saya (Banyuwangi) pernah disidak sama beliau. Jadi perlu ada afirmatif action tentang dana desa, harus ada transfer teknologi dan inovasi, pelayanan yang berbasis digital, banyakin homestay daripada hotel, suatu daerah disebut maju bukan karena banyak hotel tapi berapa jumlah homestay yang dibuat rakyatnya."

Dari sisi akademisi, Rektor IPB Arif Satria mengatakan bahwa buku Menteri Eko ini kontekstual, intelegent, connecting people, dan visioner. (*)

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru