Kamar Anak yang Bikin Betah: 5 Tips agar Anak Lebih Mandiri dan Kreatif di Rumah

KAMAR anak bukan hanya tempat tidur, tapi juga ruang pertama di mana mereka belajar banyak hal—mulai dari mandiri, berimajinasi, hingga mengenal dirinya sendiri.Sayangnya, banyak orang tua yang masih menata kamar anak sekadar untuk estetika tanpa mempertimbangkan kenyamanan dan fungsinya bagi tumbuh kembang si kecil.

Melalui kampanye Play: Eksplorasi, Imajinasi, Inspirasi, IKEA mengingatkan kembali pentingnya menghadirkan ruang anak yang bukan hanya lucu, tapi juga mendukung mereka tumbuh bahagia dan percaya diri. Menurut Ririn Basuki, Public Relations Manager IKEA Indonesia, menciptakan kamar anak impian sebenarnya bisa dilakukan dengan cara sederhana dan terjangkau — yang penting adalah memahami kebutuhan anak dan melibatkan mereka dalam prosesnya.

“Kamar anak adalah ruang pertama mereka belajar mandiri. Ketika anak merasa aman dan bisa bereksplorasi, kepercayaan diri pun tumbuh,” ungkap Ririn.

Mengapa Kamar Anak Itu Penting?

Psikolog anak Fabiola Priscila, M.Psi. menjelaskan bahwa kamar merupakan ruang pribadi pertama bagi anak. Dari sinilah mereka belajar mengenali batas, mengatur barang, hingga memahami fungsi setiap area.

Lingkungan kamar yang rapi dan tertata dapat membantu anak lebih fokus, tidur lebih nyenyak, dan lebih mudah mengatur emosi.

Ia menyarankan agar orang tua membagi kamar anak ke dalam tiga zona utama:

• Zona Tidur — Tempat yang tenang dan bebas distraksi agar anak beristirahat optimal.
• Zona Bermain — Area penuh warna dan tekstur yang merangsang kreativitas.
• Zona Belajar — Dilengkapi meja ergonomis, pencahayaan cukup, dan penyimpanan yang rapi agar anak mudah fokus.

Dengan pembagian zona seperti ini, anak akan terbiasa memahami fungsi ruang dan belajar disiplin sejak dini.

5 Tips Praktis Menata Kamar Anak

Menurut Alfinda Kristiana Rahardyana, Interior Design Leader IKEA Indonesia, kamar anak yang baik bukan sekadar menarik secara visual, tapi juga harus aman, fungsional, dan memberi ruang bagi kemandirian anak.

Berikut lima tips sederhana yang bisa diterapkan di rumah:

1. Pilih perabot sesuai usia anak.

Hindari furnitur tinggi atau berat yang bisa berisiko. Pastikan bahan dan finishing-nya aman untuk anak.

2. Gunakan furnitur multifungsi.

Tempat tidur dengan laci bawah atau meja lipat bisa menghemat ruang sekaligus melatih anak menata barang.

3. Perhatikan pencahayaan.

Cahaya alami sangat penting untuk aktivitas siang hari, sementara lampu redup membantu mereka tidur lebih nyenyak.

4. Sediakan area penyimpanan yang mudah dijangkau.

Ini melatih anak bertanggung jawab terhadap barang-barangnya sendiri.

5. Tambahkan sentuhan personal.

Biarkan anak memilih warna, poster, atau dekorasi favorit agar mereka merasa memiliki ruangnya sendiri.

“Ketika anak dilibatkan menata kamarnya, mereka belajar membuat keputusan dan merasa lebih percaya diri,” tambah Alfinda.

Ruang Kecil, Inspirasi Besar

Meski memiliki ruang terbatas, bukan berarti kamar anak tak bisa terlihat menyenangkan. Gunakan warna lembut, cermin besar, dan furnitur yang bisa dilipat agar ruangan terasa lega.

Yang terpenting, jangan berlebihan dalam dekorasi — beri ruang bagi anak untuk mengatur dan mengekspresikan dirinya.

Bagi keluarga modern, kamar anak kini bukan sekadar tempat tidur, tetapi juga ruang untuk bertumbuh. Dengan sedikit kreativitas dan pemahaman terhadap karakter anak, rumah bisa jadi tempat terbaik bagi mereka belajar kemandirian sejak dini.

Seperti kata Ririn Basuki, “Perubahan besar selalu dimulai dari hal kecil di rumah.”

Untuk inspirasi lengkap desain kamar anak dan ide dekorasi fungsional lainnya, kamu bisa mencari referensi dari berbagai sumber desain rumah, termasuk situs resmi IKEA Indonesia.