Loading
JAKARTA, ARAHPROPERTI.COM - Sejak tahun 2015, Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah menginisiasi Program Sejuta Rumah, yang secara teknis diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pada pelaksanaannya, PUPR melakukan kemitraan dengan sektor perbankan yang menyediakan layanan penyediaan perumahan bagi rakyat.
Salah satu bank yang didampuk menjadi mitra adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Selama proses berjalan, Bank BTN untuk menyalurkan susidi dengan berbagai skema, diantaranya FLPP dan BP2BT dan Bantuan Uang Muka atau BUM. Bank ini pu menguasai pasar KPR hingga 91,55%. Selama pelaksanaan itu, Bank BTN berupaya aktif menyukseskan program tersebut dengan melakukan sosialisasi dan promosi lewat pameran properti , bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun BUMN, dan menggandeng pengembang rumah subsidi dan mendidik serta melatih pengembang muda dalam Housing Finance Center (HFC).
Kini untuk mempercepat program sejuta rumah sampai akhir tahun, penyalur pembiayaan rumah subsidi dan dalam rangkat memperingati ulang tahun ke 43, BTN terus memacu penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah.
Salah satunya adalah dengan menggelar akad massal secara serentak dengan skema BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan) sebanyak lebih dari 1.200 unit .
Salah satu lokasi penyelenggaraan akad massal KPR dengan skema BP2PT adalah kantor cabang Bogor dengan jumlah peserta sebanyak 200 debitur. “Pengajuan BP2BT kami pacu seiring menipisnya kuota FLPP sehingga akhir tahun ini kami optimistis dapat menyelesaikan target penyaluran BP2BT untuk 5.635 unit rumah,” kata Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar, dalam siaran pers, di Jakarta.
Sebagai informasi, Bank BTN mendapatkan kuota BP2BT dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sementara itu sepanjang 2019 Bank BTN diperkirakan telah menyalurkan KPR dengan skema BP2BT untuk 5.635 unit rumah atau senilai Rp 609 miliar. Dengan pencapaian tersebut, Bank BTN menjadi bank pelaksana penyalur KPR dengab skema BP2BT terbanyak di Indonesia.
Hirwandi menjelaskan bahwa, KPR yang disalurkan dengan skema BP2BT tersebut merupakan hasil kerja sama Pemerintah dengan Bank Dunia. Adapun dalam skema ini, yang diterima konsumen adalah keringanan uang muka, karena BP2BT memberikan subsidi uang muka hingga 40% atau dengan jumlah maksimal Rp 40 juta untuk pembelian rumah tapak. Sementara suku bunga pada KPR BP2BT mengikuti suku bunga komersial.
Penyelenggaraan akad massal KPR dengan skema BP2PT di kantor cabang Bogor dengan jumlah peserta sebanyak 200 debitur. Penyelenggaraan akad massal KPR dengan skema BP2PT di kantor cabang Bogor dengan jumlah peserta sebanyak 200 debitur. Penyaluran KPR subsidi dengan skema BP2BT. Menurut Hirwandi, pihaknya akan terus melakukan sosialiasi kepada masyarakat yang memenuhi persyaratan, diantaranya belum memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan dalam bentuk apapun, dan memiliki penghasilan maksimal Rp 6,5 juta (jika akan membeli rumah tapak) dan Rp8,5 juta (jika ingin membeli rumah susun), serta sudah menabung di Bank selama tiga bulan dengan batasan saldo pada saat pengajuan sebesar Rp 2 hingga 5 juta (tergantung besar penghasilan).
“Untuk memudahkan penyaluran KPR Subsidi dengan skema BP2BT maupun FLPP, kami aktif menjalin kerjasama perusahaan swasta ataupun BUMN yang memiliki karyawan dengan persyaratan di atas, contoh perusahaan yang kami sudah gandeng adalah Grab, Go-jek dan Bluebird serta sejumlah asosiasi profesi diantaranya Asosiasi pencukur rambut Garut dan Asosiasi penjual mie dan bakso,” kata Hirwandi.
Di sisi lain, per September 2019, perseroan telah menyalurkan kredit perumahan untuk 610.526 unit rumah. Menurut Hirwandi, pencapaian tersebut setara 76,31% dari total target Bank BTN dalam mendukung program nasional ini. “Secara total, hingga akhir tahun nanti, BTN berupaya menyalurkan kredit perumahan untuk 800.000 unit rumah,” kata dia.
Adapun, penyaluran tersebut terdiri atas kredit perumahan untuk 315.845 unit hunian subsidi senilai Rp9,17 triliun. Kemudian, untuk segmen non-subsidi, Bank BTN telah memberikan kredit perumahan untuk 135.791 unit rumah atau setara Rp14,99 triliun. Kinerja positif KPR Bank BTN pun sukses menempatkan bank spesialis pembiayaan perumahan ini tetap menjadi pemimpin di pasar KPR.